Sabtu, 04 Agustus 2018

Pindah

AKIKO PINDAH LAPAK WWWW

Jadi ke wordpress kkkk

Linknya disini yak UwU

Tapi beberapa rant masih tetep disini, kkkk

Kenapa pindah? Karena blog-posting-nya lebih gampang, www

Senin, 09 April 2018

Pusing

Mau bundir, pasti dimarahin.
Mau bikin diri sendiri sakit, pasti dimarahin.
Mau membiarkan diri ini sakit-sakitan, pasti dimarahin.

Tapi,

mau ngembangin skill gambar pas libur, dimarahin.
Ngembangin pas hari sekolah, juga dimarahin.
Ngembangin bakat nulis pas libur, dimarahin juga.
Ngembangin pas hari sekolah, pasti dimarahin juga.

Pengennya masuk jurusan sastra, tapi gak direstuin. Bilangnya nanti gak dapet pekerjaan.
Ditawarin DKV, tapi keinginan gambar gak sebesar keinginan nulis.
Terus ditawarin jurusan ekonomi, kalo gak kimia. Gatau aja kalo nilai ekonomi sama kimia aku paling kecil.

Ditakut-takutin sama kalimat "kerjaannya bakal kegeser" meski gak ngaruh, terus apa?
Enid Blyton aja gak ngikutin keinginan ayahnya masuk sekolah musik, bisa bikin buku kayak gitu kok.

Gak usah Sastra Jepang juga gapapa. Sastra Indonesia aja cukup, lebih dari cukup. Aku gak 100% minat di DKV, mengingat aku paling males bikin background, atau gambar yang sama terus menerus.
Gambar aja banyak malesnya.
Kebanyakan waktu aku dihabisin buat nulis.

Kalau dibandingin karya tulis aku sama gambar aku, emang paling banyak gambar.
Tapi WIP semua.
Kenapa nulis sedikit? Karena chapternya yang banyak, bukan karyanya.
Idenya, numpuk segunung Everest.

Mau mati, tapi ujung-ujungnya dimarahin. Mau hidup pun, pasti dimarahin.
Mau nentuin hidup sendiri, dimarahin.
Kalau ditentuin, ngapain juga aku hidup?

Bikin pusing.

Minggu, 25 Maret 2018

Akan Aku Buktikan. Yamanbagiri Kunihiro x Reader

"Yamanbagiri~!"

Lagi-lagi suara riang nan nyaring memanggil nama pedang itu. Namun yang dipanggil tidak mengindahkannya, dia hanya menghela napas dan terus berjalan tanpa menengok ke si pemanggil.

(Y/n) tampak cemberut saat Yamanbagiri tidak mengacuhkannya. Bibirnya dimajukan dan pipinya digembungkan. Ia sudah remaja, namun kelakuannya seperti anak kecil. Itulah yang membuat Yamanbagiri kewalahan dan berusaha menghindarinya.

(Y/n) adalah adik dari saniwa di citadel itu. Sangat berbeda dengan kakaknya yang pendiam.

Gadis itu tidak menyerah. Sembari bersenandung ia melompat-lompat ke arah Yamanbagiri.

"Eii!!" serunya ketika menyambar tangan Yamanbagiri. "Yamanbagiri, kamu kok dingin padaku?"

Yamanbagiri kembali menghela napas. Aku tertangkap, pikirnya. Ia menengok ke arah (y/n) yang bergelayutan di tangannya.

"Bukan apa-apa," jawab Yamanbagiri singkat.

(Y/n) malah semakin cemberut. "Kau menyembunyikan sesuatu ya dariku?" tanya (y/n).

Shimatta.

Yamanbagiri menarik tudungnya hingga semakin menutupi wajahnya.

"Tuh kan!"

Yamanbagiri mengembuskan napas berat untuk kesekian kalinya. (Y/n) seperti dapat menembus pikirannya.

"Yah, tapi kalau kamu tidak mau memberitahuku, kurasa itu memang hal yang tidak penting," ujar (y/n) kemudian, makin mengeratkan pegangannya pada tangan Yamanbagiri.

Mereka hanya berjalan-jalan berkeliling citadel. Yamanbagiri bahkan lupa pada tujuan awalnya keluar kamar. Entah itu untuk minta bantuan Kasen atau Shokudaikiri. Ia benar-benar lupa.

"Hei, Yamanbagiri," panggil (y/n). "Suatu saat nanti, aku ingin jadi saniwa, menggantikan kakak. Apa itu mungkin?" tanya (y/n). Yamanbagiri tertegun. (Y/n)? Saniwa? Menggantikan kakaknya?

Yamanbagiri mungkin dalam masalah besar.

"Memangnya kau bisa jadi saniwa?" tanya Yamanbagiri. (y/n) memukul lengan Yamanbagiri.

"Apa-apaan itu?! Tentu saja bisa!" seru (y/n). Ia melepaskan genggamannya pada lengan Yamanbagiri dan berdiri di depannya. Ia mengacungkan jari telunjuknya.

"Akan kubuktikan padamu, Yamanbagiri. Akan kubuktikan kalau aku layak menggantikan kakak!"

Pedang-pedang yang kebetulan berada disana menengok, entah merasa jengkel atau tertarik dengan suara (y/n) yang keras.

"Lalu bagaimana kau membuktikannya kalau kau bahkan belum pernah menjadi saniwa?" tanya Yamanbagiri.

"A-a-akan kubuktikan, bagaimana pun caranya! Aku akan membantu pekerjaan kakak bila itu diperlukan! Lihat saja nanti!" seru (y/n) lagi. Ia segera berlari menuju ruangan kakaknya dalam citadel.

Entah mengapa, senyuman kecil mengembang di wajah Yamanbagiri.

***

Hari-hari selanjutnya dilewati Yamanbagiri dengan tenang. Tidak ada teriakan ataupun sahutan (y/n) yang menyebalkan. Yamanbagiri hanya duduk di teras depan ruangannya tidak tahu harus apa.

"Kuakui, sekarang benteng terasa sepi tanpa sahutan (y/n)," ucap Horikawa, menghampiri Yamanbagiri. Yamanbagiri menengok.

"Ya."

"Kau tidak akan melihatnya? Baru beberapa hari kemarin ia berseru ingin menunjukkan padamu, kan?" tanya Horikawa. Yamanbagiri bungkam. Ia hanya menatap kosong langit biru.

Derap kaki buru-buru terdengar menghampiri. "Horikawa~!" Suara yang sangat Yamanbagiri kenal mendekat.

(Y/n) berdiri disana. "Horikawa, kau dipanggil kakakku, sekarang," ujarnya masih terengah-engah. Horikawa segera beranjak, meninggalkan Yamanbagiri dan (y/n) berdua.

Keheningan menyelimuti mereka. (y/n) hanya terdiam menatap Yamanbagiri yang tetap tidak bergeming dari tempatnya.

"Kau masih ada urusan?"

(y/n) gelagapan begitu Yamanbagiri membuka mulut. Ia menarik napas panjang dan menenangkan diri, sebelum akhirnya duduk disamping pedang itu.

"Memangnya tidak boleh kalau aku diam disini?" tanya (y/n). Yamanbagiri menatapnya. Entah dengan sihir apa itu, Yamanbagiri merasa (y/n) terlihat lebih dewasa. Secara refleks Yamanbagiri menggeleng.

(y/n) bergelantung di lengan Yamanbagiri seperti kebiasaannya duu, membuat pedang bertudung itu tersentak.

"Jadi, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Yamanbagiri. "Sudah bisa membuktikan kalau kau bisa jadi saniwa?"

(y/n) mengangguk pasti. "Tinggal menunggu waktu."

Kembali teras itu sunyi. Lambat laun (y/n) mulai tertidur. Yamanbagiri menatapnya.

"Dasar, kau hanya kesini untuk tidur di lenganku?"

Yamanbagiri menghela napas. Perlahan ia usap kepala adik tuannya itu. Rambutnya yang lembut serasa memanjakan jemari kekar Yamanbagiri.

***

(y/n) terbangun. Ia menyadari bahwa ia masih bergelayut di lengan Yamanbagiri.

"A-ah. Aku ketiduran." (y/n) tertawa runyam. Namun tidak ada sahutan apapun dari pedang di sebelahnya. (y/n) menatap Yamanbagiri. Yamanbagiri tidak tertidur, tapi tidak juga menggubrisnya. Ia masih menatap pemandangan di depannya dengan tatapan tak berarti.

"Kau lebih baik istirahat, (y/n). Dengkuranmu keras sekali."

"Ap--"

(y/n) seketika berdiri. Pergi dari sana sembari menutupi mukanya yang merah karena malu. Yamanbagiri menatap kainnya.

"Dia mengotori kainku." Yamanbagiri menghela napas. "Ini cocok untukku."

Ia akan memastikan Kasen tidak akan mencuci kain ini.

***

"Jadi, kau mau berhenti jadi saniwa?" tanya Kiyomitsu. Tuannya itu mengangguk mengiyakan.

"Kenapa?" tanya Yamanbagiri. (Nama kakak) hanya tersenyum.

"Aku pikir sudah waktunya. Kalian, baik-baik dengan yang baru, ya," ucapnya, kemudian mengambil kopernya lalu pergi dari sana. Kiyomitsu dan Yamanbagiri hanya menatapnya pergi.

"Yaah~ Dia sudah pergi. Aku akan merindukannya," ucap Kiyomitsu, berjalan memasuki area citadel. Yamanbagiri terus mematung disana, tidak tahu harus bagaimana.

Mungkin (y/n) benar-benar menjadi pengganti (n/k), pikirnya. Tapi (y/n) sudah pergi dari benteng itu lebih dulu, beberapa hari yang lalu. Karena sebuah urusan dia tidak bisa terus-terusan berada di benteng.

"Aku tidak mau tuan lain selain (y/n)." Sebuah suara datang dari luar, seperti suara Imanotsurugi. "(y/n)-sama sudah bekerja keras. Seharusnya dia yang menggantikan (n/k) aruji-sama."

Yamanbagiri setuju dengan pernyataan Imanotsurugi. Tapi ia sadar, (y/n) tidak bisa dipaksa.

Yamanbagiri kembali ke ruangannya. Duduk di teras sebagaimana waktu (y/n) ada disana. Yamanbagiri kembali melihat kainnya yang dengan susah payah ia sembunyikan dari Kasen.

"Bekasnya masih ada."

"Kyoudai," panggil Horikawa. Yamanbagiri menoleh. "Kau tidak akan menyambut tuan baru?" tanyanya.

Yamanbagiri memalingkan mukanya. "Cepat atau lambat juga aku harus kesana. Aku akan disini dulu sekarang, kyoudai," jawab Yamanbagiri.

"Hee.... Tapi kupikir kau akan senang melihatnya," ujar Horikawa. Wakizashi itu pun berlalu.

Tubuh Yamanbagiri terasa mengangkat dengan sendirinya, berdiri dari posisinya dan berlari ke ruang depan.

Semua touken danshi mengerumun. Yamanbagiri tidak dapat melihat siapa saniwa baru itu. Setelah menyikut dan menerobos, Yamanbagiri akhirnya sampai ke tengah kerumunan.

"(y/n)? Bukankah--"

(y/n) spontan memeluk Yamanbagiri. "Yamanbagiri~ Aku berhasil loh~!" Ia melepas pelukannya dan menatap Yamanbagiri dengan senyuman yang sangat lebar bertengger di wajah putihnya.

"…. Begitu ya." Yamanbagiri menutup wajahnya dengan tudungnya rapat-rapat.

(y/n) memegang tangan Yamanbagiri dan membuka tudungnya. Mata Yamanbagiri terlihat berkaca-kaca.

"Ya! Bubar semua! Bubar! KA KA KA!" seru Yamabushi. Kerumunan itu bubar, meninggalkan Yamanbagiri dan (y/n) sendirian.

"Kenapa kau menangis? Kan sudah kubilang, aku akan membuktikan kalau aku bisa menggantikan kakak, bagaimana pun caranya. Ingat?"

Sekali lagi Yamanbagiri menutup wajahnya dengan tudung. Ia mengangguk pelan.

Yamanbagiri menatap (y/n). "Aku, Yamanbagiri Kunihiro. Aku ditempa atas permintaan tuan istana Ashikaga, Nagao Akinaga … sebagai tiruan dari Yamanbagiri. Tapi--" Yamanbagiri menahan kalimatnya.

"Kau bukan pedang palsu. Kau adalah mahakarya Kunihiro," lanjut (y/n). "Dan aku, (l/n)(y/n), akan memimpinmu sebagai saniwa disini sampai tua."

"A-- tunggu. Kau disini sampai tua?!"

"Iya, sampai tua. Sampai aku lebih reot dari Mikazuki dan penyakit encoknya itu."

"…."

"Kenapa?" Kau tidak suka ya? Aww, sayang sekali ya Yamanbagiri~."

"T-tidak! Bukan!"

"Hihi, manisnya."

"Jangan sebut aku manis! Jangan tertawa seperti itu!"

Tawa (y/n) lepas, melihat pedangnya itu gelagapan. Seperti dulu, gadis itu langsung bergelayut di lengan Yamanbagiri.

"Ayo kita mulai bekerja! Mulai sekarang kau secretary-ku! Kita akan sibuk di ruanganku, Yamanbagiri!"

Entah mengapa, wajah Yamanbagiri merah padam.

IRL Shipping

Udah lama sejak Akiko ngerant disini. Yah, Akiko gak bisa keep up sama semua writings Akiko yang nyebar kemana-mana.

Oke, mari kita bahas drama yang terjadi di tumblr, lebih tepatnya, diantara penggemar aktor butai.

IRL Shipping.

I know, not everyone is fujoshi, not everyone likes to ship real people, but seriously? Apa baik buat seseorang ngecam hal yang orang lain suka? Well you have freedom of expression so do we. Mengenai kecam-kecam-an pernah Akiko bahas sebelumnya waktu ngerant tentang temen Akiko.

Mari kita bahas soal bahaya shipping-nya.

Iya Akiko terlibat, iya Akiko juga ikut-ikutan. ToriRyuu, MariTsuba, DaiShun, ZonoMari, RyoKenta, TatsuKenta, KenHiro, dan ship lainnya yang kalau dijabarin semua keknya bisa mabok.

Jadi gini, kita semua tau SNS para aktor butai kesayangan kita semua itu pasti ada, dan bisa kita jangkau. Kita bisa interaksi, komen, like, tau semua yang mereka kasih tau ke kita.

In the end, bisa dibilang kita dekat sama mereka, amirite?

Twitter, Ameblo, bahkan Instagram, LINE pun ada meski cuma semacam bot atau OA, i don't know which one, mereka bisa kita jangkau kapan aja. Kita bisa bantu mereka milih (like di twitter Spi pas dia "milih nama Jepang" yang dikasih temen-temennya), bisa nyemangatin mereka (insiden Zaiki Takuma contohnya), bisa tau pas mereka sakit (berita Aramaki Yoshihiko dilarikan ke rumah sakit karena tumbang waktu event), tau projek terbaru mereka (like Suga Kenta yang ngetweet almost 24/7 tentang projek akting dia yang terbaru), dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari mereka semua itu terjangkau sama kita.

Lalu, apa hubungannya paragraf diatas dengan IRL shipping? Jawabannya simpel. Shipping bisa nyampe ke telinga mereka dengan cepat. That's why, para shipper biasanya menghindari blak-blakan shipping di depan mereka, biasanya di SNS yang gak mereka punya like tumblr contohnya.

Para shipper ini nanggung resiko berat gengs. Kami bisa ngancurin reputasi aktor kalau sampe terjadi skandal. Makanya kami tetep hati-hati dalam ngeship.

Kami gak bisa begitu aja blak-blakan nyebarin rumor dari ship. Itu bahaya. Kami gamau ngehambat rejeki orang.

Contohnya aja dulu, aktor Toumyu pernah sampe tau ada yang ngeship mereka, sampe pertemanan mereka berdua jadi renggang (dikutip dari rant rz-jocelyn. Akiko pribadi gak tau pasti siapa itu).

Nah, sekarang balik bahas dramanya.

Dengan adanya orang-orang ngecam, biasanya orang-orang toxic kayak gini yang suka nyebar, ngadu, dan lapor. Toh, kami ngeship kan cuma joke, why so serious? Kami ngeship bukan berarti mereka harus bersama, kan?

The point is, jangan sampai ada yang ambil serius soal ship-ship-an ini. Sekalinya ada yang serius, bakal jadi skandal. Take it easy aja, karena sebelum mereka ngumumin secara official kami gak akan nyebar terang-terangan. Itu semua cuma headcanon, okay mate?

Jangan sampai kejadian Zaiki keulang lagi plis. Kasian mereka disana.

Selasa, 06 Maret 2018

Tumblr di blokir?!

Oke, oke--

WHAT?!

Are you kidding me? Why? Kenapa dear Kominfo?

So, udah dari kemaren-kemaren sih di blokir, tapi Akiko baru tau hari ini. Ekspresi Akiko ketika buka grup LINE yang suka bahas Touran…

THE HECK WHY IS THIS HAPPENING TO US?!

Just, think about it. Tumblr itu wadah kreatifitas man, are you blind, dear Kominfo people? Hanya karena 360 akun porno? Ridiculous. Emang kalau diliat, banyak ya. Tapi dibandingkan dengan ratus jutaan akun di Tumblr? That's a nothing. Cuma titik kecil! Gosh why just why.

Dear Kominfo people, dan yang berhubungan dengan itu like Telkomsel, Indosat, dkk. I know kalian ingin melindungi generasi bangsa Indonesia dari hal-hal yang jelek. But, haruskah gini caranya? Cukup FFn aja wadah kreatifitas yang kalian blok, gak usah sama Tumblr juga. Kreatifitas kami mau ditaro dimana ntar? Untung aja AO3, Wattpad, Livejournal, dan Facebook gak kalian blok. Fanfic Akiko tandas waktu Akiko gak bisa buka FFn. Sekarang, tumblr. GAMBARKU YANG KU UPLOAD DISANA TANDAS SEMUA DONG?! Luckily, gambar Akiko masih banyak di Instagram.

Now, how about butai, drama, and photobook? Gimana caranya aku dapet info mengenai itu sekarang? Tumblr source informasi favorit aku astaga, inspirasi aku dari sana semua.

Kalian tau Akiko nulis Black Citadel kan? Do you know where i got the idea? Tumblr. Do you know how i know Hasebe's past? Tumblr. Do you know where my source of information for all the swords past? THE FUCKING TUMBLR DAMMIT.

Kalau Akiko gak pernah nemu tumblr, Akiko gak akan mungkin nulis Black Citadel. Kalau Akiko gak pernah nemu tumblr, mungkin selamanya Akiko cuma tau Touran by their character not their history.

Dan gak related sama Black Citadel, if i never found out tumblr, I WOULD NEVER KNEW BUTAI AND DRAMAS. ARE YOU EXPECTING ME TO WATCH SOAP OPERA ON TV? FUCK NO. Drama yang di share di tumblr lebih berfaedah daripada sinetron di TV. Kalau Indonesia bisa bikin drama sebagus itu, i'll watch tv until i die.

Not about love, not about ntr, not about a hot bad boy that part of motorcycle gang. Tapi tentang persahabatan, kerja keras, mimpi. Pantang menyerah. Meski keliatannya gak mungkin tapi gak patah semangat dan mencoba.

Boleh Akiko sebut judul?

Mama to Bokutachi, butai favorit Akiko of all times.

Karakternya cuma bayi. Bayi-bayi di daycare yang cuma bisa liatin buku cerita bergambar. Yang punya kasih sayang besar pada ibu mereka. Sampai mereka nekat pake kekuatan peri dan jadi dewasa cuma buat nyelamatin dan bahagiain ibu mereka.

Cute. Touching. Akiko nangis nonton itu, dan Akiko gak akan tau itu KALAU GAK ADA TUMBLR.

Or, Ochanomizu Rock.

Mereka cuma orang-orang semi-NEET yang bermimpi untuk bikin band dan tampil di Budokan. Bahkan rival mereka adalah band yang ada di naungan perusahaan.

Bukan cuma butai or drama. Komik disana pun bagus.

Boleh Akiko sebut nama?

craziiwolf, dia buat AU-AU haikyuu yang kontennya good as your mom's cooking. Bener, bagusnya luar biasa. Touching. Meski emang yaoi but setiap detailnya dan keterangannya adalah mahakarya IMO.

Terus Kominfo mau membatasi kami melihat yang begitu, bahkan memublikasikam yang begitu?

Come on man.

Blokir Google aja sekalian.

BTW ini saus artikelnya :
https://tekno.kompas.com/read/2018/03/06/08093347/tumblr-tak-bisa-diakses-diblokir-kominfo-lagi
https://m.detik.com/inet/law-and-policy/d-3901689/kominfo-masih-mau-buka-blokir-tumblr-ini-syaratnya

Minggu, 11 Februari 2018

Cara Membaca Kanji ala Akiko

Jadi, Akiko mo sharing. Karena agak bosen juga kalau hiatus gini gak ngapa-ngapain, hehe //namanya juga hiatus!//

Kalian mau bisa baca kanji? Kuliah di Sastra Jepang? Ya itu pilihan terbaik. Tapi siap-siap pusing aja karena berkutatnya sama kanji N5 sampe N1 serta sastra-sastra karya sastrawan yang kalian kenal namanya kalau nonton Bungou Stray Dogs atau main Bungou to Alchemist.

Lalu, gimana caranya bisa cepet tanpa harus nunggu waktunya kuliah or gamau kuliah si SasJep or gamau mahal-mahal buat les? Inilah caranya Akiko selama ini baca kanji!

Oh iya, kalau mau sekalian ngapalin kanji, lebih baik jangan pake metode copas ke gtranslate. Kalau mau latihan dulu, bagusnya pake kanji dalam pict yang notabene gak bisa di copas. Tapi kalau mau sekadar baca, boleh lah copas. Ini tipsnya buat yang mau baca SEKALIGUS belajar kanji juga.

Apa yang harus disiapkan :
-Pict/teks yang ingin dibaca kanjinya
-Website jisho.org (ya, Akiko pake ini)

How to :
1. Buka website jisho.org sekaligus pict/teks yang mau dibaca
2.Kalian pilih mau dengan cara ngetik sendiri, voice, radical, atau draw (disarankan radical karena mudah)

Via draw :
a. Buka fitur draw dan tulis kanjinya
Kelemahan : Kadang tidak akurat jadi tidak disarankan.

Via radical :
a. Lihat kanjinya. Kanji biasa terbagi jadi beberapa bagian. Ada juga beberapa kanji yang disatuin menjadi kanji lain.
b. Buka fitur radical dan cari radicalnya. Kita ambil contoh disini yang paling gampang, kanji 好 yang ada radical 子 di kanjinya. Klik radicalnya.


c. Dari bagian suggestion diatas tabel radical, cari kanjinya. Kalau belum ada, terus klik radicalnya sampe ketemu.
Kelemahan : Agak lama karena nyari radicalnya

3. Setelah kanjinya ketemu, pilih mau nyari apa. Misalnya mau nyari semua hasil, yaudah gausah diapa-apain lagi. Kecuali kalau mau word aja atau emang mau tau tentang kanjinya aja, ketik #word atau #kanji atau bisa juga dengan ngeklik optionnya.


4. Selamat kalian sudah bisa baca kanji xD

Orific

Desingan peluru menembus udara, suaranya nyaring namun cepat. Songsongan peluri berjatuhan menciptakan bunyi gemerincing di tanah. Pelatuk ditarik teriakan perih berkumandang. Awan mendung menutupi langit pertanda hujan akan segera datang.

Mesin raksasa memasuki arena menambah bising dengan nyaringnya bunyi meriam. Roda rantainya menginjak-injak tubuh tanpa ruh. Kawan atau lawan sudah tak penting jika sang empunya sudah diangkat Tuhan.

"Dimana bala bantuan kita?!" hardik sang Sersan tak sabaran.

"Mereka tengah dalam perjalanan, Sersan!"

Sersan itu mengetuk-ngetuk senapannya tak sabaran. Jangankan kemenangan, keselamatan pun tampak tak mungkin lagi. Sejak tank itu memasuki medan perang dan membombardir wilayah garis depan mereka, perbedaan kekuatan mulai terlihat sangat kentara. Kubu Timur sudah dipastikan akan kalah.

Sebuah jet tempur meluncur membelah langit menjatuhkan rudalnya pada tank berbahan baja itu. Tak lama suara ledakan menggema. Mesin itu kini bersisa bongkahan baja tak berbentuk.

"Mereka datang!"

Sekelompok prajurit dengan persenjataan lengkap dan seragam loreng abu-abu tua masuk, berjajar di garis depan. Pada lengan bajunya logo AR tertampang. Wanita ber-make-up tebal berdiri di tengah.

"Tembak!" serunya. Hujan peluru pun ditembakkan. Satu persatu musuh tumbang bak mainan anak kecil. Domino.

***

Brak!

“Apa maksudmu datang terlambat?! Mau kami kalah?!” bentak pria paruh baya dengan kumis tebal. Wanita itu hanya bersender di daun jendela, menyilangkan kedua tangan dan melihat ke area yang sebelumnya merupakan medan pertempuran.

Merasa di abaikan, pria yang kelihatannya menjabat sebagai kolonel itu mendekat dengan muka merah dan mata membesar, terlihat hampir keluar. Sebelum pria itu melakukan apapun, wanita itu mencekiknya dan mengangkatnya.

“Mau kau kolonel, mayjen, ataupun jendral sekalipun, aku tak peduli. Pangkatmu tidak berpengaruh terhadap aku dan pasukanku. Aku tidak takut padamu, atau orang-orangmu. Kehilanganmu adalah tanda kelemahanmu,” tutur wanita itu. Ia pun melepaskan cengkramannya, keluar meninggalkan kolonel itu yang terbatuk-batuk.

Wanita itu menghela napas. “Aku tahu kau disana, Michelia.”

Yang dipanggil perlahan-lahan keluar dari persembunyiannya di balik tembok.

Hiatus

Emosi aku masih nggak stabil. Pagi-pagi udah marah-marah sama orangtua. Mimpi bunuh diri kemarin malem masih keinget-inget. Perih di kepalanya juga masih kerasa. Untungnya malem ini nggak mimpi apa-apa.

Siang-siang udah biasa tapi tiba-tiba marah lagi nggak tahu karena apa. Karena kebetulan bangunnya siang, jadi pagi sampe siang itu megang HP. Pas sudah lepas HP mulai stabil lagi. Sempet ngegambar sama drabble sedikit.

Pas sudah agak malem ngebales balesin komen-komen yang ada di wattpad, terus di Line sama salah satu pembaca. Tiba-tiba emosi lagi jadi langsung tutup hp terus bikin ini.

Sempet marah-marah juga pas lagi ngerjain tugas nggak tau kenapa. Itu tuh bertepatan sama adik yang masuk ke kamar dan juga pembaca yang emang lagi chattingan. Dari pagi sampai sore nggak migrain tapi tiba-tiba jadi migrain setelah chattingan sama pembaca.

Sekian untuk laporan hiatus hari ini.

Regards, Akiko Hiromi.

Kamis, 08 Februari 2018

Mimpi Buruk (Bekas Jumbling July 2017)

DOR! Satu lagi targetnya jatuh ditangan sniper muda itu. Teman-temannya yang lain keluar dari persembunyiannya dan membunuh anak buah targetnya, para koruptor.

Moe turun dari tempatnya. Dia menghampiri teman-temannya.

"Tidak biasanya tembakanmu meleset," ujar Ayame pada Moe.

"Hah? Meleset? Bukankah aku sudah membunuhnya?" tanya Moe heran.

"Ya benar kau membunuhnya, tapi tembakanmu sedikit berbeda dengan tembakan-tembakanmu sebelumnya," ujar Ayame.

"Yang terpenting adalah--," sebelum Moe sempat menyelesaikan kalimatnya, sebuah tangan besar mencengkram kaki Ayame dan menariknya, kemudian sosok itu menaruh belati di dekat leher Ayame.

"Hey!" seru Moe marah. Pria itu tertawa.

"Aku tahu aku akan mati sebentar lagi karena luka tembak ini tapi setidaknya aku mati membunuh seorang assassin hebat," ujarnya. Moe mengepalkan tinjunya, marah besar.

Untungnya Ayame segera mengambil belatinya dan menusukkannya ke tangan pria itu. Saat dia meraung kesakitan, Moe mengambil pistolnya dan menembaknya tepat dikepala. Pria itu mati.

"Huft, syukurlah. Moe, kau sepertinya sedikit melamun. Kau butuh liburan," ujar Ayame menepuk pundak Moe. Moe menatap mayat pria itu.

"Luka tembak di kepala...."

Entah kenapa luka tembak itu mengingatkannya pada malam itu. Malam dimana orang yang ia sayangi mati terbunuh.

------------------------------------

"Jadi," managernya memutar diri di kursinya, menghadap Moe, "kau dapat klien baru. Pergilah ke hutan di barat, targetmu ada disana."

"Baik," jawab Moe pelan. Managernya menghela napas.

"Moe, aku tahu hutan barat adalah markas lamamu. Tapi ini pekerjaan dengan imbalan besar. Lagipula Chikako sudah kita musnahkan," ujar managernya, menepuk pundak Moe.

"Aku tahu," jawab Moe pelan. Sekali lagi managernya menghela napas.

"Jika kau tidak mau, akan kuberikan pekerjaan itu pada Yuzuha," ujar managernya. Moe menggeleng.

"Aku bekerja untuk membunuh, sekalipun aku harus membunuh keluarga sendiri, dalam situasi apapun," ujar Moe, menghadap ke managernya. Kini managernya tersenyum.

"Ku tunggu hasil dari pembunuhanmu," ujar managernya. Dengan itu, Moe pergi keluar dan bersiap.

------------------------------------

Dia melompat dan bergantung dari pohon ke pohon. Sudah lama rasanya sejak dia melakukan itu, dia mulai bosan tinggal di perkotaan.

"Ah, sensasi hutan ini. Sudah lama aku tidak kesini," ujar Moe. Dia pun berhenti di satu pohon dan menyiapkan senapannya. Targetnya ada di depannya.

Dia menggantung dirinya terbalik di dahan itu. Dia membidik orang itu dan membunuhnya sekali tembak.

Dia menghela nafas, dan naik ke atas dahan itu, membereskan peralatannya.

Dia melihat mayat targetnya. Dia ingat bagaimana dia hanya bisa melihat dari dahan pohon, pertarungan Chikako dan Emiko. Dia sempat menembak Chikako berkali-kali.

"Moe?" Moe mendengar suara dari bawahnya.

"Masuta?" Moe kaget melihat sosok dibawahnya. Ia segera turun dan berlutut di hadapan master.

"Apa yang membawamu kesini?" tanya master.

"Ah, itu." Moe menunjuk mayat targetnya.

"Kau sudah besar sekarang," ujar master. "Apa kau mau kembali ke markas sebentar?"

Moe menggeleng. "Aku tidak mau mengingat kembali kejadian itu," ujar Moe. Mengingatnya saja sudah membuat kepalanya sakit.

"Baiklah, jika kau ingin berkunjung, kau tahu kemana harus pergi," ujar master dan dengan itu dia pergi. Moe berdiri, mundur beberapa langkah dan bersender di pohon.

Moe menatap ke atas. Tiada siapapun disana. Dia bisa menangis sekencangnya, dan itu dia lakukan. Namun dia tetap menutup mulutnya, tidak ingin menganggu master.

"Chan-Emi... Chan-Emi..." Moe memanggil-manggil Emiko yang telah tiada itu.

"Chan-Emi aku takut...!" Moe menggumamkan kalimat itu disela isak tangisnya.

Setelah cukup puas menangis, dia kembali ke arah timur, arah markasnya.

Namun begitu sampai disana,

Kaca pecah,

Kebakaran dimana-mana,

Mayat manusia berhamburan,

Sebuah mimpi buruk.

"Ada apa ini?"

DRTT. Headsetnya bergetar. Dia segera menyalakannya.

"MOE, PERGILAH DARI SINI!" suara Yumekawa terdengar di telinga Moe, sebelum suara Yumekawa memudar.

"CHAN-YUME! KAU MENDENGARKU?" seru Moe panik. Dia segera berlari ke dalam gedung, mengabaikan ultimatum Yumekawa sebelumnya.

'Aku tidak mau kehilangan... Tidak mau kehilangan... Tidak mau...' batin Moe dan tersu berlanjut seiring dia berlari kesana kemari. Namun ia terlambat, semua sudah menjadi mayat. Dia juga sempat melihat mayat Akijou, Asami, dan Yuzuha.

"Aku... terlambat... lagi...," gumam Moe dengan nafas terengah-engah. Dia terjatuh ke lantai, kakinya sudah tidak punya kekuatan untuk menopangnya. Mimpi buruknya terjadi lagi, ini yang ketiga kalinya. Pertama kakaknya, lalu Emiko, sekarang seluruh teman-temannya.

Dia terisak disana, menatap ke lantai.

"Shizuka, Moe," panggil seseorang yang ia kenal betul suaranya.

"Chikako...," Moe berbalik melihat Chikako dibelakangnya. Dia berdiri dan menatap Chikako dengan marah.

"HEARGHHHH!!" Moe menyerang Chikako dengan tangan kosong. Namun tidak satupun serangannya mengenai kanibal berdarah dingin itu. Sebenarnya untuk pertarungan jarak dekat, Chikako lebih unggul. Moe tahu betul. Namun kini ia sudah kehilangan kendalinya.

"ARGHH!! MATI KAU CHIKAKO!!" Moe terus menyerangnya. Namun Chikako terus menghindarinya.

"Kau tahu? Setelah ini aku akan membunuh master kesayanganmu," ujar Chikako sambil terus menghindar.

"Kau menyerangku pun tidak akan berpengaruh, kau tahu betul diriku," lanjut Chikako, kemudian menahan tinju Moe dan menahannya di tempat. Moe melancarkan tinju dengan tangannya yang bebas namun di tepis dengan mudah oleh Chikako.

"Saatnya kau mati Shizuka Moe." Dengan itu, Chikako menusuk Moe dengan pedangnya.

"Uhuk."

"Chan...Emi... Aku akan... menyusulmu...," ujar Moe pelan, kemudian terjatuh di lantai.

------------------------------------

"Moe?"

"Kau bisa mendengarku?"

"Moe?!"

"Chan-Emi...?" gumam Moe. Dia membuka matanya.

"Astaga dia membuka matanya! Moe-san masih hidup!" seru Yuzuha berlari keluar. Moe melihat sekelilingnya. Ruangan putih bersih itu kemudian dimasuki teman-temannya.

"Syukurlah Moe-san," ujar Akijou.

"Apa yang terjadi?"

"Kau tertusuk di pinggangmu saat melawan para koruptor, tepat setelah kau turun dan menghampiri Ayame," jawab Yumekawa. "Kau tidak ingat?"

Moe menggeleng.

"Ayo kemari! Moe-san sudah sadar!" ujar Yuzuha, menyuruh seseorang datang. Moe melihat kearah pintu. Seorang gadis yang rambutnya diikat masuk ke dalan ruangan.

"Syukurlah, Moe."

"Chan...Emi...?"

Bayangan Emiko tiba-tiba berubah, menjadi managernya.

"Apa? Aku managermu bukan Emiko," ujar managernya kemudian menghampiri Moe.

"Kau bermimpi buruk?" tanya managernya. Moe mengangguk.

"Baiklah, aku tahu ini bukan saat yang tepat. Tapi teman-teman lamamu dan mastermu, mereka hilang," ujar managernya.

"Bukankah masuk akal kalau mereka pergi ke suatu tempat mencari persembunyian baru?" tanya Moe.

"Aku ingin bilang begitu. Namun, ditemukan banyak darah disana. Dan kau tahu sendiri mereka tidak mungkin membunuh disana."

Moe tersentak. Jantungnya berdegup kencang. 'Kenapa? Kenapa ini harus terjadi padaku?' batinnya.

Dan seketika, seluruh teman di ruangan itu hilang seperti bayangan. Moe kaget. Terdengar langkah kaki dari luar, dan kaki itu berhenti di depan Moe.

"Suka dengan apa yang kau lihat?" tanya Chikako. Sebuah seringai terlihat jelas di wajahnya.

"Apa yang kau lakukan padaku?!" Moe membentak Chikako.

"Aku ingin kau mati perlahan dalam ketakutan! Supaya dagingmu akan lebih enak dimakan," ujar Chikako, menjilat bibir atasnya.

"Oh, dan ngomong-ngomong, aku sudah memakan semua temanmu."

Mimpi buruk telah terjadi dalam kehidupan Moe.

Rabu, 07 Februari 2018

scarlet syndrome - The Brow Beat (lyrics)

Kanji :

紅く燃える 胸の奥の何か 掻き鳴らすのさ
目を閉じても 世界は止まらない 命を開け

感じて 感じて 青い春のロマン
歪んだ ビートが 熱い

暴れる鼓動解き放て 痛み超えて 超えて 光へ
バラバラの言葉でもいい イマを叫べ 叫べ 愛を飛ばせ
ハイになるまでシビれよう 灼熱scarlet

忘れかけた 胸を焦がす何か 加速している
空を見上げ 深呼吸したら ボリューム上げて

感じて 感じて 理由なき焦燥
弾ける コードが 熱い

風に逆らい舞い上がれ 雲を裂いて 裂いて 未来へ
限りある命限りなく 永遠に燃やせ 燃やせ 愛をくらえ
灰になるまで抱き合おう 灼熱scarlet

幼き瞳は 光だけを見つめていた
今よみがえる真紅の衝動 はばたけ 火の鳥のように

暴れる鼓動解き放て 痛み超えて 超えて 光へ
バラバラの言葉でもいい イマを叫べ 叫べ 愛を飛ばせ
ハイになるまでシビれよう 愛の速さで
愛で撃ち抜け scarlet fly
煌めく世界へ 響け
響け
響け

Romaji :

Akaku moeru mune no oku no nanika
Kakinarasu no sa
Me o tojite mo sekai wa tomaranai
Inochi o hirake

Kanjite kanjite aoi haru no roman
Hizunda bīto ga atsui

Abareru kodō tokihanate
Itami koete koete hikari e
Barabara no kotoba demo ī
Ima o sakebe sakebe ai o tobase
Hai ni naru made shibi reyou shakunetsu scarlet

Wasurekaketa mune o kogasu nanika
Kasoku shite iru
Sora o miage shinkokyū shitara
Boryūmu agete

Kanjite kanjite riyū naki shōsō
Hajikeru kōdo ga atsui

Kaze ni sakarai maiagare
Kumo o saite saite mirai e
Kagiri aru inochi kagirinaku
Towa ni moyase moyase ai o kurae
Hai ni naru made dakiaou shakunetsu scarlet

Osanaki hitomi wa hikari dake o mitsumete ita
Ima yomigaeru shinku no shōdō
Habatake hi no tori no yō ni

Abareru kodō tokihanate
Itami koete koete hikari e
Barabara no kotoba demo ī
Ima o sakebe sakebe ai o tobase
Hai ni naru made shibi reyou ai no haya-sa de
Ai de uchinuke scarlet fly
Kirameku sekai e hibike
Hibike
Hibike

Translation :

Dibalik dada yang terbakar dengan api merah
Sesuatu mengetuk-ngetuk
Bahkan jika aku menutup mataku, dunia tidak akan berhenti
Bukalah hidupmu

Rasakan, rasakan, roman di musim semi yang biru
Beat yang terdistorsi itu panas

Pukulan amukan dilepaskan
Melampaui rasa sakit, menuju cahaya
Kata-kata yang hancur pun tak apa
Teriaklah sekarang, teriaklah, terbangkan rasa cinta
Mari kita menggila hingga meninggi, scarlet yang terbakar

Aku lupa apa yang telah membakar dadaku
Itu mempercepat
Melihat ke langit dan bernapas dalam-dalam
Naikkan volume-nya

Rasakan, rasakan, rasa jengkel tanpa sebab
Simpul yang terbakar itu panas

Terbanglah melawan angin
Belahlah awan, menuju masa depan
Selama masih hidup dalam hidup yang terbatas
Bakarlah selamanya, bakarlah, dan berikan cinta
Mari kita dekap hingga menjadi abu, scarlet yang terbakar

Mata belia yang hanya melihat cahaya
Dorongan yang bangkit kini seperti burung api yang mengepakkan sayap

Pukulan amukan dilepaskan
Melampaui rasa sakit, menuju cahaya
Kata-kata yang hancur pun tak apa
Teriaklah sekarang, teriaklah, terbangkan rasa cinta
Mari kita menggila hingga meninggi, secepat cinta
Tembak dengan cinta saat scarlet terbang
Gemakan ke dunia yang berkilauan
Gemakan
Gemakan

Minggu, 04 Februari 2018

40 Questionnaire

Oke, Akiko nemu ini di Google, dan kepengen jawab, www.


1. Single!
2. Putri 😂 common name indeed
3. Sama bantal guling
4. Chii-chan (samaran), Rin (samaran), Nachan (setengah samaran), Opi. Kalau di dumay, Ayu-nee, Riren-nee, Micchan, dsb.
5. … Hafiz aja 😂
6. Airisu - The Brow Beat
7. 159cm x'D Akiko pendek
8. Terakhir cek 51kg x'D
9. … sama bantal guling xD
10. Bulu tangkis (?) xD
11. Kolong kasur Akiko menyimpan mainan yang gamau Akiko pinjemin ke adek xD
12. Di telinga sepasang aja xD
13. Relationship real life apa delusi? xD Kalo RL 6 bulan, kalo delusi 3 tahun xD
14. … Kagamine Len 😂
15. … Gak boleh rasis woe
16. a. Bentuk dagu; b. Temper; c. Nama depan
17. Orang-orang yang Akiko percaya
18. Akiko mah orangnya setia '-')/
19. Semoga Akiko bisa bikin cerita original, dan Black Citadel gak akan stop
20. Ketika temen Akiko jatoh, dan Akiko gak bantuin maupun ketawain, malah minta jajanannya xD
21. Beach!
22. Enggak :"D
23. Pernah, waktu SD :"
24. 15 mau 16 www
25. Ada yang komis :"D
26. Kue putu, bubur ayam
27. Ya, yang bisa memberi suatu saran bagus, dan gak pernah ngomongin orang
28. Sahabat-sahabat Akiko
29. Merah, biru
30. Enggak … kayaknya (?)
31. …
32. Guru Fisika di SMA lama Akiko
33. SMAN 3 Bandung
34. Iyesh
35. 2 aja cukup UwU
36. Pengen 2-2nya UwU
37. Gak punya
38. a. Kagamine Len; b. Zen Wisteria
39. ???
40. …

Pindah

AKIKO PINDAH LAPAK WWWW Jadi ke wordpress kkkk Linknya disini yak UwU Tapi beberapa rant masih tetep disini, kkkk Kenapa pindah? Ka...